Jumat, 25 November 2011

agama yang dianut sebagian besar orang di Jepang

Shinto (Shintō diserap dari bahasa mandarin menjadi shin dan tou yang bermakna “jalan/jalur dewa”) merupakan agama resmi yang berasal dari Jepang. Shinto merupakan penyembahan kepada kammi (dewa, roh alam, atau sekedar kehadiran spiritual). kammi merupakan benda-benda dan proses alam, misalnya Amaterasu, sang dewa matahari.

Ajaran Shinto sendiri mengacu pada kepercayaan konfusianisme di China. System kepercayaan yang dianut agama ini animisme karena mempercayai banyak dewa. Shinto melakukan penyembahan pada arwah leluhur/ nenek moyang.
Walau demikian, kami yang paling banyak disembah umat Shinto adalah dewa matahari Amaterasu. Karena itu ajaran agama Shinto pun memuja kaisar Jepang yang dianggap keturunan Amaterasu. Berbeda dengan agama lain, dalam agama Shinto tidak ada ajaran yang pasti, tidak ada tempat ibadah khusus, tidak ada dewa yang benar-benar dianggap paling suci, dan tidak cara khusus untuk menyembah kammi.

Setelah Perang Dunia II, Shinto kehilangan statusnya sebagai agama resmi; sebagian ajaran dan kegiatan Shinto yang sebelumnya dianggap penting pada masa perang ditinggalkan dan tidak lagi diajarkan. Kemudian setelah masuklah agama Budha sekitar abad ke-5. Ajaran agama Budha di Jepang mempercayai dewa mathari atau dikenal dengan nama Amaterasu sebagai dewa tertinggi yang dianggap sebagai penjelmaan Budha Daichi Nyorai. Agama Budha di Jepang yang paling terkenal adalah ajaran Budha Zen yang diserap dari China. Sama seperti agama Budha di seluruh dunia, kitab suci agama Budha di Jepang adalah tripitaka dan tempat ibadahnya adalah kuil. kuil-kuil Shinto mulai dibangun sebagai rumah bagi para kami secara permanent (shaden).